8/26/2009

Repoter Melaporkan dari Depan Rumah pada Pagi Buta



Wartawan itu bisa bekerja tanpa kenal batas waktu, tempat dan seterusnya. Tapi, soal etika apakah wartawan juga tidak kenal? Saya rasa, setiap profesi perlu mengenal etika.
Artikel ini menyoroti soal berita kemarin subuh soal penangkapan seorang teroris. Di layar televisi, seorang reporter televisi melaporkan secara langsung dari depan rumah seorang keluarga DPO teroris di wilayah Pamulang, Tangerang. Tahukah anda jam berapa reportase langsung tersebut?

Masih jam 4 pagi, saat saya masih makan sahur. Luar biasa, sang reporter begitu semangat bekerja di saat yang lain santap sahur atau tidur. Saya pikir laporannya akan panjang dan seru, sebagaimana biasa laporan soal teroris. Tapi, tak lebih dari 3 menit waktu sang reporter bicara.
Pertanyaan saya, untuk apa pada jam 4 pagi, sang reporter melaporkan dari depan rumah keluarga yang menurut polisi teroris tersebut, kalau untuk kemudian melaporkan hanya secuil informasi. Atau jangan-jangan, sang reporter berniat mewawancarai penghuni rumah tersebut tapi gagal, jadi hanya melaporkan dari depan rumah saja.
Jika anggota keluarga di Pamulang tersebut menolak wawancara, rasanya wajar juga. Bayangkan, di pagi buta mereka masih sibuk sahur, mereka malah mendapat "gangguan" dari orang-orang yang mengusik ketenangan di pagi buta. Apalagi tema yang akan ditanyakan adalah soal teror, sesuatu yang menakutkan dan menjadi phobia belakangan ini.

Artikel Terkait Lain



1 komentar:

Anonymous said...

Ternyata ada yang peduli wartawan juga hehee,saya juga gini-gini orang Jurnalistik tapi masih Mahasiswa,Oh yaa Link anda sudah saya pasang,oh ya tolong kasi komentar artikel saya juga yaa hehe.....makasii..

Blog Widget by LinkWithin
 

Jurnalisme Blog. Copyright 2008 All Rights Reserved Revolution Two Church theme by Brian Gardner Converted into Blogger Template by Bloganol dot com