Mbah Surip masih tetap rambut gimbal. Pake baju ala gelandangan atau pengamen style. Tapi, mungkin beda pada merk-nya. Rambutnya yang tebal ala reggae itu pake sampo kucing, katanya. Tapi kini, ia jadi seorang pesohor yang kaya raya. Dari ringbacktone tak kurang dari 4,5 milyar mengalir deras ke koceknya. Ia tak lagi naik ojek atau jalan kaki seperti dulu. Ia juga tidak lagi menggelandang di jalanan Blok M, menenteng gitar dan bernyanyi riang seperti pada tahun 1989.
Meski jadi milyuner baru, ia masih tetap sederhana. Rumah kontrakannya di gang sempit di Kelurahan Cipayung, Jakarta Timur. Sewanya 3000 ribu sebulan. Di situ, ia tinggal bersama Farid, seorang staf-nya.
Mbah Surip kerap becanda ketika bicara atau nyanyi. Kelihatannya seperti orang mabuk atau orang tolol. Tapi jangan salah, beliau ini seorang tukang insyinyur bidang pertambangan. Bahkan ia pernah merantau di negeri Paman Sam. Bahkan lagu hits-nya "Tak Gendong" ia ciptakan pada saat tinggal di California pada tahun 1983.
Lagu itu kini membuat ia jadi gentayangan terus di media cetak, internet dan televisi.
Satu hal penting dipelajari dari orang tua kelahiran 6 Mei 1949 ini, adalah hidup terus untuk berjuang. Ia tidak akan pernah sombong. Seorang pengemis pernah ia beri uang 50 ribu tanpa pamrih. Ia juga masih gampang ditemui di tempat-tempat sederhana.
Beberapa album telah dihasilkannya dulu, tapi tak laku-laku. Ia modali sendiri dengan uang hasil ngamen. Tapi, baru tahun ini albumnya laku keras.
Kini, ia berencana membeli helikopter seken, begitu katanya.
7/31/2009
Mbah Surip Mau Beli Heli Bekas
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
1 komentar:
Manusia bisa berencana, Allah jua yang menentukan
Post a Comment