2/23/2010

Bulan Terbentuk Akibat Ledakan Nuklir?



Hipotesis pembelahan menjadi penjelasan alternative untuk sejarah dari bulan, yang diperkirakan mirip dengan rasio isotop di Bulan dan Bumi. Hipotesis ini ( dikreditkan kepada George, anak Charles Darwin, 1879) menjelaskan bahwa Bumi dan Bulan terbentuk diawali dengan gumpalan batu-batu besar dalam jumlah masssal yang pecah, kemudian memutar dengan cukup cepat. Sementara itu gravitasi hanya sedikit lebih besar dari kekuatan energi missal hingga cenderung menjauhi titik pusat.

Meskipun sebuah sapuan kecil dapat menggiring energi massa itu ke dalam sebuah orbit, yang kemudian membentuk Bulan. Teori ini telah dipercata selama lebih dari 130 tahun, tapi kemudian ditentang karena tak seorang pun dapat menjelaskan sumber energi yang diperlukan untuk menggiring gumpalan serpihan bebatuan itu ke dalam orbit.
Ilmuwan Belanda Rob de Meijer dari Universitas Western Cape dan Wim van Westrenen dari Universitas Amsterdam’s VU mengaku memiliki jawaban dari misteri terbentuknya Bulan. Teori mereka menyebutkan bahwa kekuatan yang terkonsentrasi memiliki elemen berat seperti Thorium dan Uranium di equator planet dan perbatasan bumi. Jika konsentrasi itu elemen radioaktif itu cukup tinggi bisa membawa ke sebuah reaksi rantai nuklir yang menjadi superkritikal, menyebabkan sebuah ledakan nuklir.
De Meijer dan van Westrenen menghitung konsentrasi elemen nuklir yang mengambil peran tersebut. Setelah menjadi superkritikal, bumi secara mendasar menjadi sebuah reaktor nuklir bumi yang meledak dan mengeluarkannya ke dalam orbit gumpalan bulan.
Para ahli meyakini hipotesis itu menjelaskan tentang komposisi isotopic yang identik dengan ringan dan berat unsure-unsur tersebut. Lebih jauh, hal itu bisa diuji, sejak ledakan meninggalkan bukti unsur seperti xenon-136 dan helium-3 yang berlimpah di dalam reaktor bumi.
The researchers suggest the hypothesis explains the identical isotopic composition of light and heavy elements, and further propose it could be tested, since the explosion would leave evidence such as xenon-136 and helium-3, which would have been produced in abundance in the georeactor. Konfirmasi menjdi rumit oleh fakta bahwa angina matahari menyimpan isiop-isotop ini masuk ke dalam Bulan dalan jumlah besar.
Reaktor bumi sudah diketahui ada di Bumi, seperti yang terjadi di Oklo di republik dari Gabon, Afrika Barat, yang dioperasikan antara 1,5 dan 2 milyar tahun lalu.


Artikel Terkait Lain



2 komentar:

parfum murah on 9:10 PM said...

masa sh

Anonymous said...

klo dari yang keturunan darwin,itu sih sama aja kayak awal manusia berasal dari kera,,,teori seudele dewe..

Blog Widget by LinkWithin
 

Jurnalisme Blog. Copyright 2008 All Rights Reserved Revolution Two Church theme by Brian Gardner Converted into Blogger Template by Bloganol dot com