Lagi-lagi perasaan nasionalisme Indonesia terusik oleh Malaysia. Apa pasal? Sebuah lagu berjudul Rasa Sayang (versi Malaysia) diklaim pemerintah Malaysia dan digunakan sebagai jingle promosi wisata nasional dan internasional. Orang-orang yang Indonesia yang marah kemudian menuliskan komentar mereka di forum situs www.rasasayang.com.my
. Ada yang memakai bahasa melayu, Inggris dengan kalimat halus, protes, maki-maki dan semacamnya.
Di Indonesia lagu ini cukup popular dengan judul Rasa Sayange yang konon berasal dari Ambon atau Maluku. Tapi celakanya, siapa pencipta lagu ini masih simpang siur. Penanyi Andre Hehanussa menyebutkan Katje Hehanussa adalah penciptanya. Lain lagi, Enteng Tanamal, yang menyebutkan lagu ini tak dikenal alias No Name.
Gara-gara kasus ini, gedung DPOR/MPR menjadi gerah juga. “Pemerintah harus bertindak tegas,”kata seorang anggota dewan dari Komisi X. Bahkan wakil ketua MPR AM Fatwa heran dengan sikap Malaysia yang mengaku-aku Rasa Sayang sebagai lagu mereka. “Saya pernah menyanyikan lagu itu tahun 1955di Sulawesi dan Sumbawa pada acara Pandu Islam. Sementara Nursjahbani Katjasungkana mengaggap Malaysia sudah “kurang ajar”, termasuk juga soal hal-hal lain seperti: kasus TKI, perbatasan dan sebagainya.
Tampaknya, Rasa Sayang akan menjadikan hubungan kedua negeri satu rumpun Melayu ini hangat-hangat lagi. Bagi bangsa Indonesia, kasus semacam ini bukan sekali terjadi. Bahkan sebelumnya kita sudah dibikin keki akibat batik, kerajinan tangan dan batik. Entah apa lagi besok, yang dilecehkan (apakah istilah ini cocok buat menggambarkan perasaan kita?) Entahlah. Mendingan saya bersenandung lagu itu sambil mengingat masa kecil yang bahagia.
Rasa Sayang
Hei, Rasa Sayang Sayange
Hei Lihat Nona Sudah Jauh
Rasa Sayang Sayange
Apa komentar kalian?
10/03/2007
Rasa Sayang Punya Siapa?
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 komentar:
Post a Comment